Keenam dimensi profil pelajar Pancasila ini menjadikan murid-murid menjadi individu pembelajar sepanjang hayatyang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.
Murid juga merdeka dalam menyusun modul P5, guru sebagai fasilitator. Pelibatan murid dalam penyusunan inilah yang memberikan andil dalam pembentukan karakter mandiri, kerjasama, gotong royong.
Saya sebagai pendidik sangat mendukung jika murid perlu memiliki banyak kegiatan di sekolahnya. Dari kegiatan itu mereka belajar mengenal potensi diri, kerja sama, menyelesaikan masalah, mengomunikasikan hasil karya, dan lainnya.
Kegiatan P5 dirancang untuk murid dengan menekankan prinsip holistik, kontekstual, eksploratif, dan berpusat pada murid. Dimulai dari merancang ide projek, pemilihan tema dan topik spesifik, pemilihan tujuan projek, perancangan rubrik akhir projek, dan perancangan beberapa aktivitas belajar yang akan dilakukan.
Bahagia rasanya melihat murid dengan kreatif dan kolaboratif menyusun modul P5, membuat rencana kegiatan, kunjungan, presentasi hasil kunjungan, membuat produk, gelar karya, dan melakukan evaluasi. Dari kegiatan itu murid saling berkolaborasi. Saat berkolaborasi itulah murid belajar banyak. Kolaborasi berarti menggunakan perbedaan untuk mencapai tujuan bersama. Dari berkolaborasi itu kita menghormati perbedaan.
Saat kunjungan tokoh siswa dengan mandiri mencari atau menyewa alat transportasi, menentukan lokasi, mencari narasumber, menjadi MC/moderator, menyiapkan oleh-oleh, dan lainnya. sebuah pembelajaran yang sangat bermanfaat untuk mereka.
Guru pun terbantu dengan kegiatan P5 sebagai alternatif pembelajar kontekstual sebab semakin melimpah sarana belajar dan media pembelajaran di lingkungan lewat kunjungan tokoh, pembuatan produk, gelar karya, dan lainnya.
Orang tua juga harus bahagia karena anak-anak mereka punya beragam aktivitas melalui kegiatan P5. Di sekolah mereka tidak akan bosan lagi sebab merdeka belajar menjadikan mereka lebih kreatif, dinamis, dan berkarya.
Ada puluhan bahkan ratusan budaya di Kabupaten Lebak baik itu budaya tari, rumah adat, tarian bahasa, makanan tradisional, dan lainnya. Murid-murid mengenal batik Lebak, batik Baduy, dan batik nusantara. Murid juga mengenal ritual sebab Baduy yaitu