Kegiatan P5 Wujudkan Murid Merdeka, Guru Bahagia

Kegiatan P5 Wujudkan Murid Merdeka, Guru Bahagia

.

Bacaan Lainnya

Kegiatan P5 merupakan salah satu solusi dan bukti bahwa murid merdeka belajar.

Kalau sehari-hari belajar mungkin siswa kurang punya wadah dan alokasi waktu untuk belajar. Sekarang murid merdeka memilih hal yang mereka pelajari seperti kuliner, upacara adat, dan kewirausahaan.

Program baik ini (P5) perlu dilanjutkan dan dipertahankan. Mungkin tidak langsung memberikan dampak tetapi dampak panjang yang sangat positif. Namun, penulis yakin kegiatan yang dilakukan saat ini sangat berdampak positif untuk mereka di masa mendatang.

Murid-murid juga dapat kesempatan bertemu dengan Arman, seorang pemuda Suku Baduy Luar yang ramah berbagi wawasan tentang Suku Baduy. Salah satu kegiatan budaya Suku Baduy adalah Seba Baduy yaitu rangkaian upacara tradisi adat berupa silaturahmi kepada tetangga da kerabat dengan membawa hasil panen yang diwujudkan dengan silaturahmi kepada pemerintah daerah yaitu Bupati Lebak dan Gubernur Banten. Kegiatan ini diikuti para tetua adat (puun) dari wilayah Baduy Dalam dan Baduy Luar. Perjalanan Seba Baduy dilakukan sejauh 80 kilometer dengan berjalan kaki, tanpa kendaraan terutama untuk Baduy Dalam.

“Mayoritas Suku Baduy hidupnya bertani dengan sistem huma. Suku Baduy sangat bergantung kepada alam. Menggantungkan hidupnya dari alam.  Mereka sangat menjaga alam,” kata Narman.

Dari kegiatan itulah murid tersadar bahwa warisan budaya leluhur untuk menjaga alam dan melestarikan kekayaannya sebagai wujud mencintai negeri.

Merdeka Belajar dengan Saling Berkolaborasi Antar Sekolah

Merdeka Belajar memperlebar kesempatan untuk berkolaborasi antar sekolah. Gelar karya menjadi sarana tepat untuk berkolaborasi. Sekolah mengundang murid dan sekolah lain saat melakukan gelar karya. Dengan begitu sekolah bisa saling menjalin silaturahmi dan kolaborasi.

Sekolah penulis diundang saat pelaksanaan gelar karya di SMA Negeri 1 Cibadak. Kegiatan gelar karya yang meriah dan sukses membuat murid bangga dengan budayanya. Tampilan beduk rampak, tari selamat datang, dan pameran karya ditampilkan secara apik.

Budaya bangsa bisa terkikis karena pengaruh globalisasi. Generasi muda terancam lupa dengan budayanya. Namun, lewat P5 inilah mereka dikuatkan kembali tentang bangga dengan budayanya.

Kolaborasi merupakan kompetensi yang penting pada abad ke-21. Dengan kolaborasi kita bisa menyelesaikan masalah untuk membawa bangsa menjadi lebih maju. (fadil)

Pos terkait