Kisah Pilu Nenek Mirah, Tinggal Sebatang Kara di Gubuk Reyot yang Hampir Ambruk

TANGERANG, BANTENGATE.ID:– Nenek berusia 75 tahun di Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, tinggal sendirian di gubuk bambu reyot. Kondisinya cukup memprihatinkan, gubuk yang ditinggalinya hampir roboh. Kisah nenek tinggal di rumah gubuk reyot pun viral di media sosial.

Bacaan Lainnya

Nenek Mirah (75) namanya. Ia sudah belasan tahun tinggal di gubuk yang terbuat dari bambu tersebut sejak suaminya meninggal dunia. Sempat mempunyai satu anak, namun saat usia masih kecil meninggal dunia karena sakit.

Pantauan awak media di lokasi, Rabu (15/9/2021), kondisi rumah nenek Mirah cukup memprihatinkan dan hampir roboh. Terletak di Kampung Jati RT 01 RW 04 Desa Selapajang, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang. Dinding bambu dan genting banyak yang bolong, sehingga ketika ada hujan angin kondisinya bocor.

Tidak hanya itu, di gubuknya pun tidak ada kamar mandi, sehingga untuk keperluan MCK ia harus berjalan kaki ke kebun bambu di samping rumahnya. Sebab letak rumahnya dengan kebun bambu sangat dekat dan berdampingan. Untuk BAK dan BAB, Nenek Mirah harus pergi ke kebun, karena tidak mempunyai MCK dan sarana air bersih.

“Iya sudah lama tinggal di sini sendirian, suami sudah meninggal dunia. Sekarang hanya ada (keponakan), tapi emak mah ingin tinggal di sini saja (di gubuk reyot),” katanya saat ditemui di kediamannya.

Tidak ada kesibukan yang dilakukan Mirah mengingat usianya sudah renta. Untuk kebutuhan makan sehari-hari Mirah mengandalkan pemberian dari tetangga dan keponakannya.

“Alhamdulillah untuk makan ada yang ngasih dari keponakan, tetangga dari semuanya,” kata Mirah sambil tersenyum.

PJ Kepala Desa Selapajang H. Enoh menjelaskan, masyarakat setempat dari dulu sudah maksimal dalam membantu Nenek Mirah. Makan sehari-hari tidak kekurangan dari masyarakat setempat, serta para tetangga.

Rumah yang kini sudah reyot tersebut sebelumnya dibangun oleh warga, hanya memang sudah lama belum ada perbaikan lagi. Dan untuk saat ini kondisinya sudah rapuh dan reyot. Harus diperbaiki agar menjadi layak huni.

“Adapun sekarang jadi viral. Mudah-mudahan ada kebaikan ke depannya berlanjut. Nenek Mirah sudah sendiri sejak 25 tahunan, sejak suaminya meninggal dan sampai dengan hari ini,” ungkapnya.

Kami juga sudah berupaya untuk membantu memberikan bantuan sembako, materi, dan bahkan sudah kami data untuk di ajukan program bedah rumah dengan menggunakan anggaran Desa ataupun Kecamatan, namun, terkendala dari segi administrasi, karena nenek Mirah tidak memiliki kelengkapan data diri dan identitas diri seperti E-Ktp dan Kartu Keluarga (KK).

“Sementara proses pengajuan bantuan apapun harus dilampirkan data diri, tapi yang bersangkutan tidak punya. Sudah kami upayakan untuk memiliki identitas diri, namun yang bersangkutan tidak mau diajak untuk bisa ikut foto ktp dan perekaman ke kantor kecamatan cisoka, dengan alasan sakit, dan sudah tidak kuat untuk jalan,” paparnya.– (red/ms)

Pos terkait