Komisi V DPRD Banten Gelar Sosialisasi Penanganan Stunting di Kabupaten Lebak

Komisi V DPRD Banten Gelar Sosialisasi Penanganan Stunting di Kabupaten Lebak
Komisi V DPRD Provinsi Banten, sosialisasi penanganan penuntasan Stunting di Kabupaten Lebak.--(foto: ist)

Lebak, Bantengate.id — Komisi V DPRD Provinsi Banten menggelar sosialisasi mengenai penanganan stunting di Desa Mekar Agung, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, pada Rabu, 13 November 2024. Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya kesehatan dan langkah-langkah pencegahan stunting.

Bacaan Lainnya

Hj. Ida Hamidah, anggota Komisi V DPRD Banten, menjelaskan bahwa Komisi V memiliki bidang kerja di sektor pendidikan, ketenagakerjaan, dan kesehatan. Dalam kegiatan ini, ia hadir sebagai narasumber yang diundang oleh Dinas Kesehatan Provinsi Banten yang berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak.

“Saya hadir di Desa Mekar Agung Kabupaten Lebak ini untuk memberikan informasi dan pemahaman kepada masyarakat terkait upaya penanganan stunting,” ujar Hj. Ida.

Menurut Hj. Ida, kesehatan merupakan salah satu aspek yang menjadi fokus Komisi V, dan pihaknya terus berupaya aktif dalam penuntasan stunting di beberapa wilayah di Banten, termasuk Kabupaten Lebak. Salah satu program yang dijalankan adalah Integrasi Layanan Primer (ILP), yang menjadi bagian dari transformasi sektor kesehatan di provinsi ini.

“ILP bertujuan untuk menata dan mengoordinasikan layanan kesehatan primer, sehingga masyarakat dapat mengakses layanan kesehatan dengan lebih mudah,” tambahnya.

Ia menjelaskan, upaya pencegahan stunting meliputi beberapa langkah penting, di antaranya pola makan, pola asuh, dan edukasi kesehatan untuk anak-anak. “Kita berikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pola makan bergizi, pola asuh yang baik, dan menjaga kesehatan lingkungan,” pungkasnya.

Windarsih, Subkoordinator Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, menambahkan bahwa stunting tidak hanya disebabkan oleh kurangnya asupan gizi. Faktor lain seperti pola asuh, lingkungan, dan kondisi kesehatan ibu sejak masa kehamilan juga berpengaruh.

“Sejak awal kehamilan, ibu hamil dianjurkan untuk menjaga kesehatan dengan cukup bergerak agar proses persalinan berjalan lancar dan anak yang dikandung sehat,” kata Windarsih.

Ia menekankan pentingnya peran berbagai pihak dalam menanggulangi stunting. Edukasi kepada masyarakat tentang pola hidup sehat dan pentingnya asupan gizi yang seimbang menjadi kunci utama dalam pencegahan stunting.

“Kami harap dengan edukasi dan dukungan gizi yang cukup, angka stunting di Kabupaten Lebak dapat terus menurun hingga mencapai nol,” ujarnya.

Lebih lanjut, pemerintah telah melakukan berbagai langkah preventif, seperti pemberian makanan tambahan (PMT) untuk ibu hamil dan anak-anak yang berisiko stunting serta menyediakan edukasi dan bantuan gizi bagi masyarakat. Program ini diharapkan dapat membantu tercapainya target zero stunting di Kabupaten Lebak.–(sunarya)

Pos terkait