BANTENGATE.ID,TANGERANG— Nama Selamet (57) di pusat niaga aksesoris mobil di kawasan Plaza Sinta, Kota Tangerang, Banten, dikenal sebagai jagonya memasang dudukan plat nomor kendaraan roda empat berbahan akrilik biasa atau model lampu.
“Saya biasa mengerjakan pemasangan dudukan plat nomor kendaraan roda empat berbahan akrilik biasa atau dengan motif lampu yang muncul nama atau angka sesuai dengan nomor polisi,”kata Mas Selamat saat ngobrol santai dengan Bantengate, Kamis (19/8/2021).
Siang itu, Mas Selamet ditemani rekan kerjanya, Yanto, dengan tekun dan cekatan mengerjakan pemasangan dudukan plat nomor dengan peralatan sederhana. Namun hasilnya, sangat rapih dan keren. Untuk dudukan plat nomor akrilik model biasa dibanderol Rp 250 ribu. Sedangkan untuk dudukan akrilik dengan lampu sekitar Rp 1,2 juta.
Menurut Selamet, menekuni pembuatan dudukan plat nomor kendaraan sejak 10 tahun yang lalu. Nomor kendaraan yang dari kantor Samsat sebelum di pasang didudukan berbahan akrilik dirapihkan lagi, agar nampak lebih keren.
“Sebelum pandemi covid-19 dalam sehari bisa mendapat pesanan 5-10 orang. Namun sejak pandemi covid, kemudian diberlakukan PSBB yang dilanjut dengan PPKM dalam sehari paling 1-2 pemesan. Namun ia bersyukur masih ada order pekerjaan sehingga bisa membiayai hidup keluarga dengan 3 orang anak,” aku Selamet.
Menurut lelaki asal Kota Magelang ini, ia sering mendapat order untuk mengerjakan pemasangan dudukan plat nomor kendaraan dari pemilik show room pusat mobil bekas di kawasan Palm Karawaci, di Jalan Imam Bonjol dan Bursa Mobil Sumarecon.
Mas Selamet juga tidak menolak manakala ada panggilan dari pemilik kendaraan untuk dikerjakan di rumahnya dalam pembuatan dudukan plat nomor.
Untuk mengerjakan satu pemasangan dudukan plat nomor kendaraan akrilik type biasa membutuhkan waktu kurang dari satu jam. Bahan akrilik berbagai ukuran yang akan di pasang di bagian depan dan belakang sudah tersedia dan tinggal menyesuaikan saja dengan media tempta memasang plat nomor di bodi kendaraan.
Sebelum di Plaza Sinta, Selamet bekerja di Toko Asesoris kendaraan di Pasar Senen, Jakarta. Ia mendapat pekerjaan di toko itu diajak rekannya, selepas tamat SMA 25 tahun lalu. Namun, Pasar Senen sempat terbakar. Kemudian ia bersama bosnya pindah ke Kemayoran.
Lalu, pada tahun 2000 -an pindah ke Plaza Sinta, bekerja di Toko Asesoris Mobil juga. Keahlian saya memasang side skirt mobil variasi atau membuat mobil ceper dan memasang audio. Namun seiring dengan usia, saya mengundurkan diri. Saya bicara baik-baik dengan bos saya dan menyatakan akan membuka usaha sendiri.
“Saya pun sering mendapat order dari bos saya. Tempat usaha saya berdampingan dengan dengan toko tempat ia bekerja tempo hari,” aku Selamet.–(em)
