Pontianak, Bantengate.id–Paguyuban Masyarakat Banten (PMB) di Kalimantan Barat, menggelar acara tasyakuran Milad ke-32 di Sanggar Hanny, Pontianak, pada Rabu 30 Oktober 2024.
Acara ini disambut hangat oleh para anggota dan pengurus, termasuk kasepuhan dari Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya, yang secara antusias turut hadir dalam perayaan ini. Milad kali ini ditandai dengan rangkaian doa dan istighosah, serta prosesi pemotongan tumpeng sebagai simbol rasa syukur.
Ketua PMB Kalimantan Barat, H.M. Basri, dalam sambutannya mengatakan, mengenang kembali perjalanan panjang paguyuban ini sejak awal berdirinya. “Suasana hari ini mengingatkan kita pada masa-masa awal ketika para kasepuhan bersatu, kompak, dan solid memperjuangkan berdirinya paguyuban ini. Kebersamaan seperti ini menjadi bukti kuatnya rasa persaudaraan yang telah terjalin selama puluhan tahun,” ungkap H.M. Basri dengan penuh haru.
Ia pun berharap momen milad ini menjadi titik balik untuk meningkatkan peran PMB sebagai agen perubahan yang bermanfaat bagi masyarakat, sekaligus menguatkan solidaritas di antara anggotanya.
Sibli Sawira, selaku Wakil Ketua PMB Kalimantan Barat, juga menegaskan kembali komitmen paguyuban untuk terus memberikan manfaat bagi warga Banten yang berdomisili di Kalimantan Barat.
“PMB hadir untuk membawa kebermanfaatan bagi masyarakat, dan kami siap berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah demi kemajuan Kalimantan Barat yang berdaya saing,” ucapnya.
Ia menambahkan bahwa paguyuban ini telah aktif dalam berbagai kegiatan sosial, seperti pembagian paket pangan kepada kaum dhuafa, lansia, dan yatim piatu, yang semua itu diharapkan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Sementara Ketua PMB Kota Pontianak, Cecep Supriatna, juga memberikan pesan kepada warga Banten yang merantau di Kalimantan Barat. Ia menekankan pentingnya sikap kokoh dan kuat dalam menjaga persatuan, sembari memberikan contoh baik dalam kepedulian sosial.
“Di sini, kita keluarga besar. Walau PMB belum banyak yang dicapai, namun perlahan terus berupaya memberikan kontribusi. Bersama kita membangun PMB agar tetap eksis, dengan harapan kedepan semakin maju dan mandiri,” ujarnya penuh semangat.
Perayaan Milad ke-32 ini menjadi momentum refleksi bagi seluruh anggota PMB untuk terus mempererat tali persaudaraan sesuai dengan motto mereka, “Sadulur Salembur Satujuan.” Semangat ini menjadi pijakan bagi PMB untuk terus bergandengan tangan, berpelukan erat, dan merangkul satu sama lain dalam rangka memperbaiki dan menguatkan peran paguyuban dalam masyarakat.
Dengan harapan besar, paguyuban ini diharapkan tidak hanya bertahan, namun juga mampu beradaptasi dan berkontribusi lebih luas bagi masyarakat Kalimantan Barat, sekaligus menjadi wadah bagi warga Banten di tanah rantau untuk berbagi, bersinergi, dan memberi dampak positif bagi sekitarnya.—(kusnata)