BANTENGATE.ID,LEBAK – Produksi makanan abon Kelompok Usaha Mikro Karya Mandiri, di Desa Muara, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, sejak terjadinya pandemi covid-19 turun sangat drastis, bahkan nyaris bangkrut.
“Sejak pandemi covid-19 usaha makanan abon kelompok kami turun drastis, bahkan nyaris bangkrut”, kata Bedah (35) Ketua Kelompok UM Karya Mandiri, di Binuangeun, Banten Selatan, Rabu (23/6/2021).
Menurut Bedah, sebelum covid-19, produksi abon ikan UM Karya Mandiri sebanyak 3 kwintal per bulan. Abon yang sudah dikemas dalam plastik dan siap saji ini, dikirim ke beberapa super market yang di Jakarta. Namun seiring dengan pandemi covid-19 pengiriman tersebut distop, sehingga produksi turun dan bahkan nyaris gulung tikar.
UM Karya Mandiri selain mengolah abon dengan bahan pokok ikan tuna dan ikan marlin, juga membuat bakso ikan, krupuk cumi, dan krupuk rumput laut dengan jumlah anggota sebanyak 10 orang.
Dijelaskan Bedah, usaha memproduksi abon ini ditekuni sejak tahun 2006 dan berawal dari niat untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Usaha tersebut dilakukan bersama dengan suaminya, Unik, dan pangsa pasarnya pun tetangga sekitar kampung nelayan saja.
Ternyata makanan ikan abon dengan brand ABON MARLIN BU BEDAH atau ABON IKAN TUNA BU BEDAH ini banyak peminatnya. Abon dengan bumbu rempah ala desa dan tanpa pengawet ini enak dan gurih.
Kemudian, Bedah, mengajak tetangganya dan bergabunglah sebanyak sebanyak 10 orang. Kaum ibu yang merupakan istri para nelayan yang bergabung tersebut sepakat membuat kelompok usaha dengan Usaha Mikro Karya Mandiri.
Pada tahun 2006 kelompok Usaha Mikro Karya Mandiri mendapat bantuan peralatan dari BPSDMPM Kementerian Perikanan dan Kelautan. Berkat bantuan tersebut bisa kelompok pengrajin ikan ini mampu mengirim hasil produksinya ke beberapa super market yang ada di Jakarta dan Banten.—(fay/em)