Guru dan Siswa Sekolah Islam Dian Didaktika Meraih Penghargaan

Restu Nur Wahyudin, Guru SMP Dian Didaktika.-(*)

BANTENGATE.ID--Guru dan Siswa Sekolah Islam Dian Didaktika, Depok, Jawa Barat, meraih penghargaan  sebagai Tokoh Anak Inspiratif Peduli Anak Tingkat Nasional dan Juara 1 Guru Berprestasi Tingkat Kota Depok.

Bacaan Lainnya

Mereka adalah, Fayanna Ailisha Davianny dan Restu Nur Wahyudin.Penghargaan tersebut diserahkan Walikota Depok, Mohammad Idris,  pada upacara  peringatan Hari Ulang Tahun ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia di Balaikota Depok, Rabu (17/8/2022).

Direktur Lembaga Pendidikan Dian Didaktika, Ahmat Toha, menjelaskan,  Fayanna terpilih menjadi Tokoh Anak Inspiratif oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Pusat setelah melewati proses seleksi di tingkat provinsi.

Fayanna dikirim untuk mewakili Provinsi Jawa Barat. Setelah melewati seleksi awal yang ketat, Fayanna berhasil menjadi 5 besar nominasi. Selanjutnya dilakukan proses fact finding dan dihasilkan 3 nominasi. Setelah melewati tahapan wawancara dan verifikasi, dewan juri akhirnya memilih Fayanna untuk mendapatkan anugerah penghargaan tersebut. Seleksi tingkat nasional menghadirkan Juri internal KPAI dan ditambah 2 Juri eksternal yaitu Bu Linda Agum Gumelar dan Pak Palguna Mantan Hakim MK.

Sementara, Restu Nur Wahyudin,  merupakan guru Bahasa Indonesia di SMP Dian Didaktika. Seleksi Guru Berprestasi dilaksanakan pada Sabtu 13 Agustus lalu dengan melalui tiga tahapan.

Tahap pertama adalah seleksi naskah akademik best practice, video practice dengan tema Pendidikan yang Memerdekakan. Selanjutnya adalah tahapan wawancara dan tes akademik serta table topic, dimana setiap peserta menyampaikan gagasan tentang inovasi pendidikan.

Restu Nur Wahyudin menyampaikan praktik baik dan inovasi dalam mata pelajarannya yaitu “Ular Tangga Pantun Virtual: Media Pembelajaran Menulis Pantun Interaktif kala Pandemi.

“Semoga prestasi Fayanna dan Pak Restu dapat menjadi motivasi dan inspirasi bagi seluruh siswa dan guru-guru Sekolah Islam Dian Didaktika,” tutup Toha.–(red)

Pos terkait