Bantengate.id, Sebuah kasus penipuan mencuat di Banten ketika sejumlah warga menjadi korban aplikasi smart wallet yang diduga bodong. Dilaporkan bahwa sekitar 563 orang dari Kabupaten Lebak, Pandeglang, dan daerah sekitarnya tergabung dalam grup WhatsApp bernama Smart Wallet Lebak.
Menurut hasil investigasi, percakapan di dalam grup tersebut memperlihatkan sejumlah anggota korban mengeluhkan ketidakmampuan mereka untuk mencairkan dana withdraw sesuai yang dijanjikan oleh pihak Smart Wallet.
Putra Sipa, salah satu anggota grup, mengungkapkan kekecewaannya, “Uang sudah ada di tangan orang lain, namun kita tidak bisa menariknya. Ini sungguh membuat frustrasi.”
Sementara itu, seorang ibu di grup tersebut menyatakan kekecewaannya karena uang yang seharusnya digunakan untuk keperluan anaknya terpaksa diinvestasikan ke aplikasi tersebut.
Aplikasi Smart Wallet sebelumnya telah mengumumkan perubahan dalam proses transaksi withdraw, yang semula dijadwalkan pada tanggal 20 Maret 2024, ditunda hingga 23 Maret 2024 karena masalah teknis. Namun, hingga saat ini, para anggota masih kesulitan melakukan withdraw ke rekening pribadi mereka.
Pemerintah akhirnya memblokir aplikasi Smart Wallet karena terlibat dalam perdagangan tanpa izin. Langkah ini diambil setelah banyak laporan dari masyarakat tentang dugaan penipuan yang dilakukan oleh pemimpin Smart Wallet.
Sebelumnya, Dinas Komunikasi Informatika Sandi dan Statistik (Diskominfo) Kabupaten Pandeglang telah mengidentifikasi aplikasi investasi bodong dengan skema Ponzi yang telah menyebar di wilayah tersebut. Kepala Diskominfo Pandeglang, Tb Nandar Suptandar, memperingatkan masyarakat untuk waspada terhadap skema Ponzi yang menjanjikan keuntungan besar namun berujung pada penipuan.
Ini menegaskan pentingnya kesadaran masyarakat dalam memilih investasi dan berhati-hati terhadap tawaran yang terlalu bagus untuk dipercaya. (dimas)
