Lebak, Bantengate.id–Jalan menuju kawasan Baduy di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, rusak parah. Baduy di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, sebagai ikon destinasi wisata, banyak dikunjungi turis baik lokal maupun manca negara. Kehidupan dan adat masyarakat Baduy sering jadi obyek penelitian berbagai universitas di Indonesia. Bahkan, salah satu Universitas terkenal di Perancis yaitu Sorbonne University di Paris, Perancis, dosen dan mahasiswanya telah beberapa kali melakukan penelitian di Baduy.
“Saya sering mengunjungi daerah Baduy. Saat mengantar dua mahasiswi Sorbonne, misalnya, pernah saya tanyakan apa yang membuat tertarik dengan Baduy?…, Mereka justru balik bertanya “Is it true that The King of Baduy can speak French “?… ‘ Tentu saya jawab “I am not sure “. Lalu, saya bertanya lagi, dari mana anda tahu tentang Baduy”…Ternyata dalam booklet wisata tentang Baduy, di Negara Perancis, dikatakan bahwa Raja Baduy alias Pu’un bisa berbahasa Perancis. ,”tutur Sudrajat Maslahat, di Rangkasbitung, Rabu (14/6/2023).
Sedangkan bagi kalangan mahasiswa Antropologi UI Depok, mengunjugi Baduy sudah menjadi acara rutinitas tahunan, bahkan seperti setengah wajib bagi mahasiswanya untuk mengenal Baduy.
Turis lokal biasanya sangat ramai di setiap hari Sabtu dan Minggu, baik itu rombongan sekolahan, rombongan majlis taklim emak-emak dan komunitas lainnya. Tentu saja kondisi ini sangat positif didalam menunjang geliat kehidupan ekonomi masyarakat Baduy di dalam menjual berbagai produk kreativitas mereka seperti kain tenun Baduy, seperti; sarung, selendang, ikat kepala, baju koko Baduy, Koja dan berbagai souvenir lainnya. Selain itu, menjual olah hasil alam seperti madu Odeng Baduy, gula merah, Durian dan lain-lain.
“Dampak geliat ekonomi UMKM di Baduy ini, mendorong masyarakat Baduy jga mampu bertransaksi secara onlin. Sekalipun mereka tidak sekolah, namun mampu memfungsikan teknologi android hp yang mereka miliki berangsur secara otodidak belajar membaca dan menulis dan akhirnya bisa. Mereka tidak lagi buta huruf,”kata Ajat.
Namun sangat disayangkan, Baduy sebagai ikon wisata tapi jalan menuju kawasan Baduy, rusak parah. Ini sesuatu yang sangat ironis. Beberapa bulan lalu, membaca berita di media, ada Bus yang membawa rombongan mahasiswa dari Serang terguling. Buruknya kondisi jalan dimulai dari arah jalan Leuwidamar menuju jalan Bojongmanik, sampai posko. Kondisi lebih buruk lagi dari Posko menuju Ciboleger, pintu gerbang kawasan Baduy.
“Dengan adanya jalan Tol Jakarta – Rangkasbitung, turis lokal kedepan akan semakin ramai. Oleh karena itu diharapkan Pemda Lebak dan Pemprov. Banten, serta pusat segera memperbaiki kondisi jalan tersebut,”jelas Ajat.–(ridwan)