Lebak, Bantengate.id—Hj.Euis Suhartini, Calon Legislatif (Caleg) DPRD Lebak, Daerah Pemilihan 4 (Dapil 4), dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan mendorong pemberdayaan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang dilakukan kaum perempuan pada khususnya di wilayah Banten Selatan.
Untuk itu, keterwakilan perempuan di lembaga legislatif, mutlak diperlukan. Kaum perempuan yang duduk di parlemen, hingga saat ini masih sedikit sehingga isue kebijakan terkait kesetaraan gender belum mampu direspon secara baik.
“Saya akan memperjuangkan aspirasi suara kaum perempuan pada khususnya, sehingga tidak termarginalkan dan dapat sejajar dengan kaum pria dalam menentukan arah kebijakan pembangunan. Saatnya kaum perempuan, harus bangkit,” kata Hj.Euis Suhartini, dalam acara silaturachmi bersama “Dulur Haji Euis” di wilayah Kecamatan Cihara, Banten Selatan, Rabu (30/8/2023)
Dikatakan Hj. Euis Suhartini, bahwa wilayah Lebak Selatan memiliki sejumlah potensi destinasi wisata pantai, seperti; Pantai Citarate, Pantai Cibareno, Curug Kanteh, Pantai Sawarna, Pantai Cihara dan Pantai Kalapa Warna. Selain itu, memiliki sejumlah wisata budaya dan potesi alam lainya. Namun potensi tersebut belum secara maksimal di olah, karena masih sedikit kaum peremuan yang dilibatkan dalam pengelolaan potensi alam tersebut.
Selain itu, potensi pelaku usaha mikro di wilayah ini pun cukup besar, seperti; hasil kerajinan dari laut membuat hiasan dari kerang, pengelolaan rumput laut. Lalu, pengrajin sale pisang di Sawarna, Bayah, Cikatomas, Gunungatu dan Cilograng.
“Pisang Sale, setiap minggunya lebih dari satu ton dikirim ke daerah Sukabumi dan Cianjur. Di daerah tersebut kemudian, dikemas dengan apik dan menarik. Lalu, warga Bayah, Panggarangan, Rangkasbitung, jika berwisata ke daerah puncak, Cianjur atau Bandung, pulangnya membeli oleh-oleh Pisang Sale yang berasal dari kampung sendiri,”kata Hj. Euis Suhartini, Caleg Nomor Urut 1 (satu) dari Partai PPP Dapil 4 ini.
Kedepan, kata Hj. Euis, potensi UMKM ini harus lebih diberdayakan lagi, dari sisi produksi, kemasan dan pemasaran. Persoalannya adalah, sejauh mana kesadaran dari kaum perempuan di wilayah Lebak Selatan pada khususnya, untuk “menangkap” peluang yang bisa menghasilkan pendapatan tersebut diraih, sebelum “dikuasai” oleh orang luar Lebak Selatan.
Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah salah satu komponen penting dalam menggerakkan perekonomian suatu negara. UMKM bukan hanya menjadi sumber pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menciptakan lapangan kerja, mempromosikan inovasi, dan mengurangi disparitas sosial. Dalam era globalisasi dan digitalisasi, pemberdayaan UMKM memiliki peran yang semakin krusial.
Pentingnya pemberdayaan UMKM terletak pada berbagai aspek. Pertama, UMKM mampu mendistribusikan pendapatan secara lebih merata karena keberadaannya yang tersebar di berbagai wilayah. Hal ini membantu mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, UMKM juga menjadi sumber utama penciptaan lapangan kerja bagi penduduk lokal, mengurangi angka pengangguran.
Kedua, pemberdayaan UMKM memicu inovasi. Meskipun dalam skala kecil, UMKM sering kali menjadi tempat lahirnya ide-ide baru dan produk kreatif. Pemerintah dan lembaga terkait dapat memberikan pelatihan, pendampingan, dan akses ke sumber daya yang diperlukan agar UMKM dapat terus berkembang dan berinovasi.
Dalam era digital, pemberdayaan UMKM melalui teknologi informasi dan internet menjadi kunci. E-commerce dan platform digital memungkinkan UMKM untuk memasarkan produk secara lebih luas, bahkan sampai ke pasar internasional. Pemerintah perlu memastikan infrastruktur teknologi yang memadai dan pelatihan digital bagi pelaku UMKM agar mereka dapat memanfaatkan peluang ini.
Selain itu, akses ke pembiayaan juga menjadi faktor penting dalam pemberdayaan UMKM. Pemerintah, lembaga keuangan, dan investor swasta perlu bekerja sama untuk menyediakan sumber pendanaan yang terjangkau dan mudah diakses bagi UMKM. Langkah ini akan membantu UMKM memperluas usaha, meningkatkan kualitas produk, dan meningkatkan daya saing.
“Banyak yang bisa dilakukan kaum perempuan untuk ikut serta dalam pengelolaan potensi sumber daya alam di wilayah Lebak Selatan, seperti; pengembangan usaha kuliner, kerajian tangan atau produk UMKM lainya di area destinasi wisata, sehinga dapat menopang peningkatan ekonomi, “kata Hj. Euis, seraya mohon doa dan dukungan dari warga Lebak Selatan.—(red)