BANTENGATE.ID,LEBAK-Ketua Paguyuban Urang Banten (PUB) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Ki H. Pepep Faisaludin, bersama unsur pengurus PUB, menyalurkan bantuan sembako kepada warga yang menetap di lokasi hunian sementara (Huntara) di Cigobang, Desa Banjarsari, Kecamatan Lebak Gedong.
Pengurus PUB yang ikut hadir di acara baksos ini, Wakil Ketua PUB Lebak, Ki H. Kasmin, Ki H. Maman dan Ki Hikmat Sadeli. Kemudian, Sekretaris Dede Sudiarto, Wakil Bendahara Ki Rouf Nahrudin, dan unsur pengurus lain.
Warga yang menetap di lokasi Huntara, Perum Perhutani, di Blok Cigobang sekitar 163 KK adalah korban terdampak banjir yang melanda 5 kecamatan di Kabupaten Lebak menjelang pergantian tahun 2020 lalu. Mereka sudah lebih dari satu tahun hidup di hunian sementara dengan beratapkan dan beralaskan terpal.
“Ahamdulillah, PUB untuk yang kesekian kalinya mengunjungi warga korban terdampak banjir tahun 2020 di lokasi Huntara dan memberikan bantuan sembako sebagai wujud kepedulian kepada sesama sesuai dengan Filosofis Paguyuban Urang Banten “Sasieur Sabeunyeur,” kata H. Pepep Faisaludin, kepada Bantengate, Selasa (4/05/2021)
Menurut H. Pepep, filosofis “Sasieur Sabeunyeur” mengandung makna dan ajakan agar kita senantiasa terus berbuat dan bermanfaat untuk orang lain. Bantuan bisa diberikan dalam bentuk materi, pikiran maupun tenaga, sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Dijelaskan, Ki Pepep, kegiatan “Sasieur Sabeunyeur” Paguyuban Urang Banten (PUB) Lebak, menyerahkan bantuan berupa paket sembako kepada warga yang menetap di lokasi Huntara, dilaksanakan, Minggu (2/05/2021). Usai acara penyerahan, dilanjutkan dengan saling tegur sapa dengan warga sambil menunggu tibanya waktu berbuka puasa.
Menurut Ki Pepep, sesuai dengan pesan dan arahan Ketua Umum PB, Ki Irjen (Purn). Drs.H.Taufiqurachman Ruki, SH, bahwa keluarga besar PUB akan terus bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Lebak, Pemerintah Provinsi Banten, mengupayakan terwujudnya Hunian Tetap (Huntap) dilokasi Cigobang yang merupakan lahan Perum Perhutani.
Masyarakat Cigobang dan sekitarnya sudah lebih dari setahun menetap di Huntara di dalam tenda dengan atap beralasakan terpal, sejak peristiwa banjir yang memporakporandakan perkampungannya.
“Kami keluarga besar PUB akan terus mengawal proses pembangunan hunian tetap di blok Cigobang yang kini sedang dalam proses legalitas lahan dari Perum Perhutani, sehingga masyarakat dapat hidup dengan tenang,” kata Ki Pepep.—(vina/dimas)