LEBAK, Bantengate.id–Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya, membuka Rapat Kerja Cabang (Rakercab) Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Lebak, di Latansa Hall, Selasa (27/12/2022).
Rakercab dihadiri seluruh anggota IBI dari 9 ranting di wilayah Kabupaten Lebak. Pelaksanaan kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi dan menyempurnakan program kerja kepengurisan IBI Kabupaten Lebak.
Bupati Iti Octavia, mengatakan, IBI sebagai wadah profesi bidan mempunyai posisi penting dalam upaya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) serta penurunan dan pencegahan stunting.
“Profesi bidan merupakan salah satu profesi yang ikut berkontribusi dalam peningkatan akses dan kualitas pelayanan ibu dan bayi, serta dalam penanganan stunting. Untuk itu bidan juga menjadi ujung tombak dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,” jelas Bupati.
Dikatakan Iti, untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan kualitas layanan secara berkesinambungan, serta berfokus pada aspek pencegahan dan promosi kesehatan. Selain itu, kepada para petugas kesehatan termasuk bidan diminta agar menerapkan langkah persuasif sehingga masyarakat peduli terhadap kesehatannya.
“Tentunya untuk meyakinkan masyarakat agar peduli terhadap kesehatannya, perlu dilakukan sentuhan persuasif yang dilakukan petugas medis termasuk bidan,” kata Bupati.
Bupati pun mengapresiasi atas kontribusi Bidan dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi, serta stunting di Kabupaten Lebak. Dikatakan bahwa jumlah kasus kematian ibu dan bayi serta stunting tahun 2022 mengalami penurunan dari tahun 2021.
Ketua IBI Kabupaten Lebak, Nurlaelasari, menyampaikan bahwa IBI akan terus berkontribusi dalam pembangunan kesehatan di Kabupaten Lebak, salah satunya melalui program Bakti IBI Untuk Lebak.
“Kami siap menjadi garda terdepan di desa, praktik mandiri bidan, puskesmas, klinik, rumah sakit, serta menjadi pendidik dan peneliti. Kami juga menjalankan program Bakti IBI Untuk Lebak, dimana ini adalah kegiatan sosial yang berkolaborasi dengan OPD, dan stakeholder kami yang lain dibidang kesehatan,” ujar Nurlaelasari.–(red/dimas)