Lebak, Bantengate.id— Ribuan warga di wilayah eks Kewedanaan Cilangkahan, Kabupaten Lebak, Banten, menghadiri haul ke-33 Abuya H Ibrahim, yang dipusatkan di Majlis Ta’lim Mathlabul Hidayah, Pagelaran, Malingping, Sabtu malam (28/7/2023).
Acara haul dilaksanakan juga santunan anak yatim dan dimeriahkan pagelaran seni marawis dan pawai keliling. Sementara Istighosah dipimpin, Abah H Daud (Cisantri Kabupaten Pandeglang) dan pembacaan ayat suci Al Qur’an oleh Qori, H. Muhammad Ridho, juara Internasional di Tunisia tahun 2018. Sementara, tausiah disampaikan penceramah, KH Furkon Abdul Goni, dari Bogor, Jawa Barat.
KH Jamil, mewakili keluarga almarhum, mengatakan, kegiatan ini selain mendo’akan almarhum Abuya H. Ibrahim dan para pendahulu yang sudah wafat, diharapkan menjadi ajang silaturahmi dalam satu bentuk kegiatan religi, untuk lebih mempersatukan sejumlah tokoh, para alumni pondok pesantren, dan semua elemen masyarakat di tengah arus global.
Sejak persiapan hingga pelaksanaan rangkaian acara haul, ratusan alumni dan para pimpinan pondok pesantren dari berbagai daerah datang mengikuti acara ini. Begitu juga para pemuda, masyarakat dan santri tumplek memadati arena yang sudah dipersiapkan.
KH Jamil, menyampaikan terimakasih kepada hadirin terutama kepada pemuda Pagelaran yang telah ikhlas berjibaku, sehingga acara haul ini bisa berjalan dan sukses. Dengan acara haul ini diharapkan mampu menggugah ghiroh untuk lebih menggali ilmu agama serta mengimplementasikannya di dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut KH Jamil, bahwa pondok pesantren yang dirintis oleh Abuya H. Ibrahim dan dibangun bersama masyarakat hingga terus berkembang menjadi lembaga pendidikan yang berbasis pesantren, dan yakin bahwa semuanya itu akan menjadi amal jariyah.
Sementara, K. Asep Badrutamam, Pemimpin Ponpes Jam’iyyatul Mubtadi Cibayawak, selaku Ketua Pelaksana, menyampaikan mengucapkan terimakasih kepada semua pihak terutama kepada para pemuda Pagelaran yang telah membantu berpartisipasi suksesnya acara tersebut dan berharap kedepan lebih baik lagi.
“Acara haul merupakan moment untuk berkumpul dan bersatu, mendo’akan para leluhur, guru dan orang tua yang telah meninggalkan kita wa bil khusus al marhum al Maghfurlah. Jadi haul ini juga untuk mengenang jasa, perilaku dan akhlak beliau dengan harapan kita bisa meneladaninya, bisa meneruskan perjuangannya dalam dakwah dan pendidikan,” jelasnya.–(dimas)