Sabodo, Warung Makan Legenda di Rangkasbitung Sejak 1970

BANTENGATE.ID, LEBAK:– Jika mendengar nama rumah makan Sabodo, warga Rangkasbitung dan sekitarnya pasti teringat akan sebuah warung makan yang cukup sederhana namun memiliki pelanggannya banyak bukan main. Ruangan dengan luas 6 x 10 meter tampak sederhana, namun jangan salah, didalamnya tersimpan sejuta cerita, terletak dipojokan Jalan Letnan Muharam, belakang LP Rangkasbitung.

Bacaan Lainnya

Menu andalan telor ceplok sapi, dipadu dengan tempe goreng, dan kerupuk tipis bertabur udang yang dikenal dengan sebutan “asin”, Sabodo mampu bertahan sejak tahun 1970 hingga saat ini di tahun 2020, tak berlebihan jika diberikan julukan warung makan legenda milik masyarakat Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.

Para pelanggan rumah makan Sabodo berasal dari berbagai kalangan, mulai dari pejabat, pegawai pemerintah daerah Kabupaten Lebak, pelajar, hingga tukang becak menjadikan Sabodo sebagai rutinitas sarapan sebelum memulai berbagai aktiftas.

Kepiawaian dan eksistensi rumah makan Sabodo tak lepas dari tangan kreatif (Alm) Sahroni. Berawal ditahun 1970, Sahroni dan istri mendirikan rumah makan dan diberikan nama Sabodo, dengan menu awal nasi putih, telur ceplok mata sapi, tempe goreng dan kacang ternyata mampu menyedot warga Rangkasbitung untuk sarapan ditempatnya. Saat itu bentuk bangunan berbahan “bilik”, masih sangat sederhana. Uniknya, dari tahun 1970 sampai sekarang, menu yang disajikan oleh rumah makan Sabodo tidak pernah berubah, baik dari menu sampai dengan rasanya.

Menuna teu robah-robah, ti baheula kolot kami mah ngajajakeun masakan menuna kite bae, tina rasa sareng cara nyieuna teu dirobah-robah(Menunya gak berubah sama sekali, dari dulu orang tua kami sudah menjajakan dagangan sama seperti yang sekarang kami buat, tidak pernah berubah, baik dari menunya sampai dengan rasanya),” ujar Rohanah, putri ketiga dari (Alm) Sahroni.

Jam buka rumah makan Sabodo hanya pukul 06.00 sampai dengan 12.00 WIB, jadi wajar kiranya yang berkunjung hanya pada saat sarapan pagi saja.

Rendy, salah seorang warga yang sehari hari berprofesi sebagai ASN di Pemkab Lebak sudah menjadi pelanggan setiap RM Sabodo sejak 10 tahun lalu. Kata Rendy, harga dan menu yang disajikan sangat pas sekali dengan kondisinya.

Dengan harga Rp 15.000/porsi, setiap pelanggan bebas memilih apapun menu yang disajikan dirumah makan Sabodo, namun menu “asin” dan tempe gorengnya menjadi primadona pilhan para pelanggan. Bahkan ada menu telur ceplok mata sapi yang konon harus menggunakan teknik khusus dalam pembuatannya, bentuk nya seperti direbus namun kuning telur matang didalamnya, sungguh sangat menggoda lidah.

“Setiap sarapan, saya sempatkan mampir ke Sabodo, selain enak, bisa pilih apa saja dengan harga sekarang sudah Rp 15.000/porsi, menu andalan tempe, asin, telor ceplok ditaburi kecap, sudah pas menurut saya”, tukas Rendy. (dimas)

Pos terkait